Di Indonesia sendiri, sepatu ini dikenal sejak zaman penjajahan Belanda. Pada saat itu, ada banyak anak-anak Belanda yang suka bermain sepatu ini dan kemudian permainan ini juga dijajal oleh kalangan elit Indonesia.
Kemudian mulai tahun 60an, sepatu ini semakin populer dan menjadi salah satu tren di kalangan anak muda Indonesia terutama di Jakarta, Ujung Pandang dan Surabaya. Kala itu, sepatu ini menjadi sangat populer dan dianggap sebagai salah ciri fashion modern sehingga kebanyakan anak muda menjadi ‘demam’ sepatu roda.
Perkumpulan sepatu ini pun mulai bermunculan, seperti di dalam IMADA atau Ikatan Mahasiswa Djakarta. Tanggal 7 Oktober 1979, dibentuklah pengurus daerah untuk Perserosi (Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia) di DKI Jakarta yang mulai mengadakan acara-acara khusus bagi para pesepatu roda.
Perserosi mengadakan Munas pertamanya di tahun 1981 yang mengagendakan pembentukan pengurus periode 1981 sampai 1985. Kepengurusan tersebut kemudian dikukuhkan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono selaku ketua KONI Pusat pada saat itu.

Perserosi menjadi wadah dan pengurus semua event yang berhubungan dengan olahraga ini di Indonesia, baik itu acara daerah, nasional, maupun internasional seperti Olimpiade, Sea Games, dan juga Asian Games.
Banyak klub pecinta sepatu ini juga tercipta di berbagai lingkup kampus ataupun lingkungan tempat tinggal. Saat ini, komunitas pecinta sepatu ini juga bisa ditemukan di berbagai situs jejaring sosial.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar