Permainan Engrang sudah tidak asing lagi didengar oleh masyarakat
luas. Sebab sejak dahulu permainan ini sering dimainkan oleh anak-anak
atau remaja-remaja tanggung. Permainan tradisional ini memang tak hanya
ada di satu daerah saja, masing-masing daerah mermiliki permainan
seperti ini, tetapi bukan Engrang namanya, setiap daerah memiliki nama
masing-masing.
Permainan yang bahan dasarnya kayu sepanjang dua meter, dan ukuran
besar kayu nya sebesar lengan orang dewasa. Permainan egrang dapat
dikategorikan sebagai permainan anak-anak. Pada umumnya permainan ini
dilakukan dilakukan oleh anak laki-laki yang berusia 7-13 tahun. Jumlah
pemainnya 2-6 orang.Namun sangat disayangkan seiring perkembangan zaman
permainan ini sudah hamper punah karena perkembangan teknologi yang
sudah canggih.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada zaman sekarang ini permainan tradisional bukanlah hal yang menarik
untuk dilakukan pada masa-masa kanak-kanak anak di zaman sekarang.
Karena seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat
berkembang terutama dibidang teknologi yang sekarang ini menggantikan
segala sesuatu yang tradisional menjadi modern. Anak-anak zaman sekarang
lebih tertarik untuk memainkan permainan menggunakan gadget atau
permainan modern lainnya, yang akan menimbulkan anak-anak tersebut asik
bermain sendiri dengan gadget yang mereka pegang yang menyebabkan anak
tersebut kurang bersosialisasi dengan anak-anak disekitarnya . Berbeda
dengan anak-anak zaman dahulu yang memainkan permainan tradisional
mereka bermain berbaur dengan anak-anak disekitar tempat tinggalnya
sehingga anak-anak zaman dahulu lebih gampang untuk bersosialisasi
dengan lingkungan maupun orang baru.
1.2 Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan akan dibatasi hanya pada :
1. Tata Cara permainan tradisional Engrang
2. Manfaat apa yang di dapat oleh tubuh kita dari permainan Engrang
3. Alat-alat yang diperlukan dalam permainan Engrang
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah dia atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana Tata Cara permainan Engrang?
2. Apa saja manfaat yang di dapat dari Permainan Engrang?
3. Apa saja alat-alat yang dibutuhkan dalam melakukan permainan Engrang?
1.4 Tujuan
Adapun tujuannya adalah :
1. Mengetahui tata cara Permainan Tradisional
2. Mengetahui manfaat yang di dapat dari Permainan Engrang
3. Mengetahui alat-alat yang dibutuhkan dalam Permainan Engrang
1.5 Manfaat
Manfaat yang diharapkan setelah menulis makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi peneliti, makalah ini bisa membantu untuk mengetahui tentang Permainan Tradisional Engrang
2. Bagi anak-anak, makalah ini bisa mendorong agar tetap melestarikan permainan Tradisional
3. Bagi Dosen Olahraga, makalah ini bisa memberikan Informasi-Informasi yang lebih tentang Permainan Tradisional Engrang
BAB II
ISI
2.1 Sejarah dan Pengertian Permainan Engrang
Egrang adalah permainan tradisional Indonesia yang belum diketahui
secara pasti dari mana asalnya, tetapi dapat dijumpai di berbagai daerah
dengan nama berbeda-beda seperti: sebagian wilayah Sumatera Barat
dengan nama Tengkak-tengkak dari kata Tengkak (pincang), Ingkau yang
dalam bahasa Bengkulu berarti sepatu bambu dan di Jawa Tengah dengan
nama Jangkungan yang berasal dari nama burung berkaki panjang. Egrang
sendiri berasal dari bahasa Lampung yang berarti terompah pancung yang
terbuat dari bambu bulat panjang. Dalam bahasa Banjar di Kalimantan
Selatan disebut batungkau.
Egrang adalah alat permainan tradisional yang terbuat dari 2 batang
bambu dengan ukuran selengan orang dewasa, sedangkan untuk tumpuan bawah
bambunya agak besar. Permainan ini sudah tidak asing lagi, mekipun di
berbagai daerah di kenal dengan nama yang berbeda beda. saat ini juga
sudah mulai sulit di temukan, baik di desa maupun di kota, Permainan
Egrang sendiri sudah ada sejak dahulu kala dan merupakan permainan yang
membutuhkan ketrampilan dan keseimbangan tubuh. Egrang terbuat dari
batang bambu dengan panjang kurang lebih 2,5 meter. Sekitar 50 cm dari
bawah, dibuat tempat berpijak kaki yang rata dengan lebar kurang lebih
20 cm. Permainan egrang dapat dikategorikan sebagai permainan anak-anak.
Pada umumnya permainan ini dilakukan dilakukan oleh anak laki-laki yang
berusia 7-13 tahun. Jumlah pemainnya 2-6 orang.
Permainan Egrang sendiri sangat unik karena sangat dibutuhkan
ketrampilan dan keseimbangan tubuh bila menaikinya, makanya tidak semua
orang baik orang dewasa maupun anak anak bisa bermain Egrang. Bentuk
Egrang disesuaikan dengan pemakainya sesuai dengan umur si pemakai, bila
yang bermain orang Dewasa maka pembuatanya pun panjang dan tinggi,
sedangkan untuk anak anak bentuk dan ukuranya pun pendek.
2.2 Alat-alat yang Diperlukan dalam Permainan Engrang
Peralatan yang digunakan adalah dua batang bambu yang relatif lurus dan
sudah tua dengan panjang masing-masing antara 1,5-3 meter, Sekitar 50 cm
dari bawah, dibuat tempat berpijak kaki yang rata dengan lebar kurang
lebih 20 cm.
2.3 Tata Cara Bermain Permainan Engrang
Untuk memainkan permainan egrang ini tidaklah sulit, dengan menambah
keyakinan kita bahwa kita bisa dan berani permainan ini dapat dimainkan
dengan mudah, berikut adalah cara memainkan egrang.
1. Setiap peserta memiliki satu pasang engrang, dan bersiap untuk menaiki engrangnya masing-masing
2. Menegakkan egrang dan sedikit condong ke depan
3. Posisikan egrang tidak sejajar. Salah satu kaki egrang harus di depan dan satunya dibelakang.
4. Mulai menginjakkan salah satu kaki pada pijakan egrang diikuti kaki satunya.
5. Mulai berjalan di tempat dan jangan berhenti jika tidak yakin pada posisi seimbang.
6. Jika merasa akan terjatuh, jatuhkan kaki diantara egrang. Usahakan bermain di tempat yang luas.
7. Fasilitator memberikan arahan bahwa peserta yang menang adalah peserta yang sampai kembali kegaris start
8. Setelah peluit dibunyikan, setiap peserta langsung berjalan
menggunakan engrang tersebut dan kembali lagi ke titik atau garis start
dan peserta yang sampai terlebih dahululah yang dinyatakan menang.
2.4 Manfaat Permainan Engrang
Manfaat dari permainan engrang ini cukup banyak dimulai dari
anak-anak dapat bersosialisasi dan berbaur dengan teman sebayanya. Dan
memberikan kegembiraan pada anak tersebut. Dapat melatih motorik anak,
melatih focus agar tidak terjatuh dan focus dalam menjalani medan jalan
yang dilalui, melatih keseimbangan tubuh anak.
Dan juga ada manfaat dari Nilai budaya yang terkandung dalam permainan
egrang adalah: kerja keras, keuletan, dan sportivitas. Nilai kerja keras
tercermin dari semangat para pemain yang berusaha agar dapat
mengalahkan lawannya. Nilai keuletan tercermin dari proses pembuatan
alat yang digunakan untuk berjalan yang memerlukan keuletan dan
ketekunan agar seimbang dan mudah digunakan untuk berjalan. Dan, nilai
sportivitas tercermin tidak hanya dari sikap para pemain yang tidak
berbuat curang saat berlangsungnya permainan, tetapi juga mau menerima
kekalahan dengan lapang dada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar