Jumat, 07 April 2017

4 Atlet Panahan yang Pernah Mengharumkan Nama Bangsa Di Kancah Dunia

Panahan memang bukan olahraga yang cukup populer di dunia, bahkan Indonesia. Meskipun panahan sebenarnya olahraga yang cukup tua di dunia. Fungsinya berubah dari awalnya sebagai alat berburu, alat perang, dan kini panahan merupakan cabang olahraga.
Panahan pertama kali masuk ke dalam cabang olahraga olimpiade pada tahun 1900 di Paris. Namun, karena peraturan yang belum sah secara internasional, panahan pun di tahun-tahun berikutnya tidak lagi masuk ke dalam cabang olahraga yang ditandingkan dalam Olimpiade.
Olahraga panahan kembali di tandingkan pada Olimpiade Munich di tahun 1972, dengan mempertandingkan empat cabang yakni panahan pria individu, panahan wanita individu, tim pria dan tim wanita.
Sementara di Indonesia olahraga panahan mulai di pertandingkan sejak Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama di Solo pada tahun 1948. Sejarah olahraga panahan di Indonesia memang lamban. Prestasi internasional yang diukir pun baru terlihat puluhan tahun kemudian. Tepatnya di tahun 1988, cabang panahan mengukir sejarah dengan menyumbangkan medali perak, pada olimpiade Seoul Korea Selatan.
Medali perak yang diperoleh itupun menjadi medali perak pertama yang diterima dari cabang olahraga panahan, dan juga medali perak pertama yang di raih Indonesia dalam sejarah keikutsertaanya dalam Olimpiade. Sehingga hal ini menjadi tonggak emas cabang-cabang olahraga Indonesia untuk terus bangkit di Olimpiade dan selalu menyumbangkan medali untuk Ibu Pertiwi.
Kita pun harus mengetahui siapa saja atlit panahan Indonesia yang pernah mengibarkan bendera Merah Putih di ajang Olimpiade. Ada empat atlit panahan yang namanya pernah mengharumkan Indonesia di kancah dunia.

#1. Kusumawardhani


Kusuma Wardhani (3srikandi.com)
Kusuma Wardhani (3srikandi.com)
Anda yang ketika tahun 1988 sudah memasuki usia dewasa mungkin mengenal sosok atlit yang satu ini. Kusmawardhani merupakan atlit panahan Indonesia yang mengharumkan nama Indonesia di ajang multicabang olahraga bergengsi dunia, Olimpiade. Di tahun 1988 Kusumawardhani bersama dua rekannya yakni Nurfitriyana Saiman, dan Lilies Handayani, mengejutkan dunia atas hasil yang diperolehnya.
Cabang panahan menjadi cabang olahraga pertama yang menyumbangkan medali di Olimpiade bagi bangsa Indonesia. Meskipun medali yang diperoleh adalah medali perak.  Bagi Kusumawardhani medali perak tersebut merupakan hasil kerja kerasnya sebagai pemanah yang di mulai pada 1983.

#2. Lilies Handayani


Lilies Handayani (serabi-indonesia.blogspot.com)
Lilies Handayani (serabi-indonesia.blogspot.com)
Lilies merupakan atlit panah asal Surabaya. Dibawah bimbingan atlet panahan senior, Donald Pandiangan, Lilies bersama Kusumawardhani dan Nurfitriyana Saiman merebut medali perak pertama untuk Indonesia di Olimpiade Seoul 1988.
Meskipun pada awalnya Lilies Handayani tidak menyukai olahraga panahan, tetapi berkat restu sang ibu Lilies dapat mengharumkan nama bangsa. Pada awalnya Lilies lebih menyukai olahraga pencak silat. Tetapi sang bunda tak tega melihat anaknya yang selalu babak belur usai mengikuti pertandingan pencak silat. Meskipun prestasi Lilies di pencak silat cukup baik.
Lilies memang terlahir di keluarga yang merupakan atlit panahan. Ayahnya, Yahya Buari merupakan atlet panahan yang selalu menggondolkan medali emas sejak PON VII hingga PON IX. Pertama kali mencoba panahan memang bukan hal mudah bagi Lilies, tetapi berkat kerja kerasnya dalam beberapa hari latihan, Lilies sudah dapat membidik kuning, sebagai bidikan yang nilainya paling tinggi.
Ajang pertandingan panahan bergengsi Lilies ketika ia mengikuti Kejuaraan Daerah Panahan Jawa Timur di tahun 1982, dan Lilies menyabet juara ketiga. Tapi ia tak berpuas diri, dengan semangat dan motivasinya untuk menjadi atlet panahan nasional, ia mengikuti Kejurnas panahan yang diikuti oleh atlet-atlet panahan papan atas di Indonesia. Siapa sangka ternyata Lilies dapat membawa empat medali, satu emas dua perak dan satu perunggu.

#3. Nurfitriyana Saiman


Nurfitriyana Saiman (tumblr.com)
Nurfitriyana Saiman (tumblr.com)
Atlit panahan yang satu ini adalah salah satu penyumbang medali di Olimpiade Seoul 1988 bersama dengan Kusumawardhani, dan Lilies Handayani. Nurfitriyana merupakan atlit bimbingan atlet panahan senior, Donald Pandiangan. Ketiganya memang sering disebut sebagai 3 Srikandi Indonesia.
Para atlet panahan tersebut usai memenangi Olimpiade dan kembali ke Indonesia disambut antusias oleh masyarakat Indonesia. Karena berkat mereka bertiga, Indonesia untuk pertama kalinya mendapatkan medali dalam ajang olahraga bergengsi sejagad itu. Dan bendera merah putih dapat berkibar.

#4. Donald Djatunas Pandiangan

Donald memang dikenal sebagai atlet panahan Indonesia dan merupakan pelatih panahan Indonesia yang dijuluki sebagai Robin Hood.
Meskipun ia terlambat belajar panahan, namun tiga tahun kemudian Donald dapat menjadi juara PON 1973 di Surabaya. Awalnya Donald menggemari olahraga panahan ketika ia diberi alat panahan oleh Direktur Perum Angkasa Pura, Soetardjo Sigit, ketika umur Donald telah 25 tahun.
Ia pun selalu berlatih untuk menjadi atlet panahan internasional. Terbukti prestasinya menjadi juara Sea Games sebanyak empat kali. Ia pun membawa tiga srikandi panahan Indonesia untuk meraih medali perak di Olimpiade Seoul.
Untuk menjadi atlet yang handal ia pun selalu meminta saran dari pemanah terkenal Amerika Serikat, Darrel Pace. Nama Donald pernah masuk dalam 12 besar dunia. Kini Donald memang telah tiada, tapi jasanya untuk pertama kalinya mengharumkan nama bangsa di kancah dunia tak pernah dilupakan oleh masyarakat Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar