Jumat, 24 Maret 2017

Indonesia Kirim 10 Atlet Renang Sea Games 2017

Sebanyak 10 atlet renang indah terpilih untuk mewakili Indonesia di ajang SEA Games 2017 di Malaysia. Mereka dinilai telah memenuhi beberapa kualifikasi seperti kemampuan berenang, teknik dasar renang indah, fleksibilitas dan stamina.

Tim renang indah Indonesia diproyeksikan meraih satu medali emas di ajang tersebut. Namun, Claudia Megawati Suyanto, salah satu atlet yang masuk 10 besar, mengaku target satu emas memang bukan hal mudah. 

Terlebih lawan yang akan dihadapinya adalah Singapura dan tuan rumah SEA Games 2017Malaysia. Dua negara itu sering berjaya pada lima kelas yang diperlombakan pada cabang renang indah.

"Ya kita akan berlatih sebaik mungkin untuk meraih hasil terbaik,"kata Mega, Sabtu (17/2/2017).

Mega yang menjadi atlet paling senior di tim renang indah mengaku memiliki tanggung jawab besar. Sebab ia harus memberikan contoh semangat, motivasi kepada juniornya di timnas renang indah SEA Games 2017.  

"Aku lebih tanggung jawab lagi untuk menyatukan adik-adik dalam tim, lebih semangat dan kekompakan tim,"ucapnya.

Mega mengakui jika porsi latihan yang diberikan pelatih asal Rusia Anna Nasekina selama 10 jam dalam satu hari cukup berat. Tapi, menurutnya dengan pelatihan yang lebih berat justru akan mendapatkan teknik dan tim juga lebih solid di ajang SEA Games 2017 nanti.

"Nah tugas saya juga ketika ada anggota tim yang kecapekan maka sebisa mungkin memompa mereka untuk tetap semangat berlatih,"ujarnya.

Sementara itu, Anna Nasekina mengatakan 10 atlit dari 16 atlet renang indah hasil seleksi merupakan yang terbaik. Menurut peraih 5 kali juara dunia dan juara Eropa renang indah bersama tim Rusia ini, seleksi berat dilakukan untuk mencari yang terbaik dari atlit yang ada. 

"Saya tidak dipengaruhi siapa-siapa dalam pengambilan keputusan. Semua keputusan dari saya,"katanya.

Berikut nama 10 atlet cabang  renang senam indah yang mewakili Indonesia.

1. Mega (Yogya)
2. Nisa (Yogya)
3. Naiwa (DKI)
4. Ara (Jabar)
5. Tami (Sulsel)
6. Rere (DKI)
7. Sekar (Yogya)
8. Amel (Yogya)
9. Atik (Yogya)
10. Iin (Sulsel)

Minggu, 19 Maret 2017

27 Prestasi Terbaik Timnas Indonesia di SepakBola Internasional

Sepanjang lebih dari 80 tahun usia PSSI, sejumlah prestasi mampu ditorehkan timnas Indonesia. Prestasi yang pantas dibanggakan dan dijadikan motivasi untuk meraih prestasi-prestasi berikutnya.

Tim Tangguh Dari Asia Timur

Sumber Gambar sayangi.com

1.Tampil di Piala Dunia 1938

Siapa bilang Indonesia belum pernah tampil di Piala Dunia? Di Piala Dunia edisi ke-3 di Prancis pada 1938, Indonesia yang kala itu masih bernama Hindia-Belanda sudah merasakan atmosfer Piala Dunia.

Tampilnya Hindia-Belanda di Piala Dunia 1938 ga lepas dari aksi boikot yang dilakukan tim-tim asal Amerika Selatan. Mereka marah karena FIFA melanggar perjanjian untuk melangsungkan Piala Dunia bergantian antara benua Eropa dan Amerika Selatan. Setelah Italia pada 1934, ternyata justru Prancis yang menjadi tuan rumah Piala Dunia 1938.

Keuntungan bagi timnas Hindia-Belanda. Sayang, tim yang dilatih Johannes Van Mastenbroek itu hanya bisa menjadi penggembira. Tim yang menunjukkan kebhinekaan – diperkuat pemain pribumi, keturunan tionghoa, dan Indo-Belanda – dicukur Hongaria dengan skor telak 6-0.

Sumber Gambar tribunnews.com

2.Menahan Imbang Uni Soviet di Olimpiade Melbourne 1956

Dekade 1950-an merupakan salah satu era terbaik yang dimiliki timnas Indonesia. Sepak bola Indonesia kala itu benar-benar disegani di level dunia. Salah satu buktinya adalah dengan lolos ke Olimpiade Melbourne 1956. Bersama Bulgaria, India, Amerika Serikat, dan Yugoslavia, Indonesia berhak langsung tampil di perempat final.

Di babak inilah, ketangguhan pemain-pemain Indonesia membuat Uni Soviet yang menjadi lawan dibuat terkaget-kaget. Uni Soviet yang kala itu diperkuat kiper legendaris dunia, Lev Yashin, pun sempat dibuat kelimpungan oleh kelincahan dan ketajaman seorang Ramang. Legenda asal Makassar ini sempat membuat Yashin terbang menyelamatkan gawangnya dari terjangan Ramang.

Setelah menahan imbang Uni Soviet dengan skor 0-0, Indonesia harus tampil melawan tim yang sama dua hari kemudian. Fisik skuat timnas Indonesia yang sudah habis-habisan pada laga pertama belum pulih. Uni Soviet pun menerapkan strategi berbeda yang membuat Ramang ga lagi bisa bergerak bebas. Hasilnya, tim Merah Putih pun kalah 0-4. Tapi, laga di Olimpiade 1956 tetap dikenang sebagai salah satu pertandingan terbaik tim Merah Putih.

27 Prestasi Terbaik Timnas Indonesia di Sepak bola Internasional - juara.net

Sumber Gambar juara.net

 3.Semifinal Asian Games 1954

Indonesia memang menjadi salah satu macan Asia di era 1950-an. Salah satu buktinya adalah mampu menjadi semifinalis Asian Games 1954. Bergabung di Grup C, timnas Indonesia tampil sempurna dengan mengalahkan Jepang (5-3) dan India (4-0).

Sayang, timnas Indonesia yang saat itu diperkuat Ramang dan pemain keturunan Tionghoa Tee San Liong gagal menembus partai puncak. Mereka ga mampu melewati adangan Taiwan yang kala itu memang kerap menjadi momok bagi Indonesia. Hasil akhir, Indonesia pun dipaksa takluk 2-4. Pedihnya lagi, di perebutan peringkat ketiga, giliran Burma yang mengubur asa Ramang dkk untuk meraih medali.

27 Prestasi Terbaik Timnas Indonesia di Sepak bola Internasional - juara.net

Sumber Gambar juara.net

4.Medali Perunggu Asian Games 1958

Kegemilangan dan kehebatan para pemain timnas Indonesia di era 1950-an masih berlanjut di ajang Asian Games 1958. Masih diperkuat Ramang sebagai otak serangan dan Maulwi Saelan di posisi penjaga gawang, timnas Indonesia mampu unjuk kemampuan menjadi empat tim terhebat di Asian Games 1958.

Setelah tampil sempurna dengan meraih dua kemenangan di fase grup, Maulwi Saelan dkk ga menurunkan semangat di babak perempat final. Filipina yang menjadi lawan dihantam dengan skor 5-2. Sayang, di semifinal Indonesia harus mengakui keunggulan Taiwan dengan skor tipis, 0-1.

Ga mau mengulang kegagalan di Asian Games 1954, timnas Indonesia tampil habis-habisan di perebutan medali perunggu. India yang merupakan lawan di fase grup kembali ditaklukkan. Kali ini dengan skor 4-1 untuk kemenangan timnas Indonesia. Inilah prestasi terbaik sekaligus menorehkan sejarah sepak bola indonesia yang mampu diraih tim Merah Putih di Asian Games.

27 Prestasi Terbaik Timnas Indonesia di Sepak bola Internasional - lapanpuluhan.com

Sumber Gambar lapanpuluhan.com

5.Semifinal Asian Games 1986

Setelah puluhan tahun ga lagi berada di empat besar Asian Games, lewat generasi emas seperti Ricky Yakobi, Rully Nere, Adolf Kabo, dan Yonas Sawor, Indonesia bisa kembali berbicara di level Asia. Empat besar sukses ditembus dengan perjuangan dan semangat pantang mundur skuat timnas Indonesia.

Mendampingi Arab Saudi di Grup C, Indonesia sukses melewati adangan  Uni Emirat Arab 4-2 melalui babak adu penalti. Di semifinal mereka harus mengakui kehebatan Korea Selatan yang berstatus tuan rumah. Di perebutan peringkat ketiga, Indonesia kembali menelan pil pahit setelah dikalahkan Kuwait 0-5.

Upaya Mendominasi Wilayah Jiran

27 Prestasi Terbaik Timnas Indonesia di Sepak bola Internasional - bola.com

Sumber Gambar bola.com

6.Juara Turnamen Merdeka 1961

Pada dekade 1960-an, negara jiran Malaysia udah rutin menyelenggarakan turnamen antarnegara bertajuk Turnamen Merdeka. Sebagai tetangga yang baik, Indonesia pun selalu ikut serta setiap kali diundang. Hasilnya lumayan bagus. Pada perhelatan tahun 1961, Indonesia yang diperkuat Iswadi Idris, Max Timisela, dan Soetjipto Soentoro tampil sebagai jawara.

Di partai final, tuan rumah Malaysia coba menghadang laju Indonesia. Mentalitas yang kuat dari skuat Garuda mampu menahan tekanan suporter tuan rumah. Indonesia pun membawa pulang trofi juara di akhir pertandingan.

27 Prestasi Terbaik Timnas Indonesia di Sepak bola Internasional - serbaserbibola.com

Sumber Gambar serbaserbibola.com

7.Juara Turnamen Merdeka 1962

Kedigdayaan timnas Indonesia masih berlanjut pada gelaran turnamen yang sama satu tahun kemudian. Kali ini tim yang menjadi lawan di partai final bukan lagi tuan rumah, Malaysia. Melainkan Pakistan yang merupakan tim yang baru kali pertama menembus final.

Di partai puncak, untuk kali kedua Indonesia sukses meraih trofi juara. Pakistan yang coba meraih asa menjadi juara harus mengakui kehebatan pemain-pemain Indonesia. Skor akhir 2-1 bagi Indonesia.

8.Juara Turnamen Merdeka 1969

Inilah kali terakhir Indonesia bisa mencicipi gelar juara di Turnamen Merdeka. Diperkuat pemain senior seperti Iswadi Idris dan bintang saat itu Abdul Kadir. Pemain yang dipanggil si Kancil berkat kelincahan tubuh mungilnya itu memang menjadi bintang bersama pemain legendaris lain seperti Soetjipto Soentoro dan Yacob Sihasale.

Berkat tiga gol yang dicetak Soetjipto Soentoro dan Yacob Sihasale di partai final Indonesia bisa kembali bersuka. Malaysia yang kembali menjadi lawan di laga final hanya mampu mencetak dua gol. Sayang, itulah gelar juara terakhir yang diraih Indonesia di ajang ini.

27 Prestasi Terbaik Timnas Indonesia di Sepak bola Internasional - twitter.com

Sumber Gambar twitter.com

9.Juara Piala Raja 1968

Timnas Indonesia di era 1950 dan 1960-an memang cukup rajin mengikuti turnamen Internasional. Performa apik mereka kala itu menjadi salah satu faktor nama Indonesia selalu menjadi salah satu undangan utama. Seperti halnya saat mengikuti turnamen Piala Raja 1968.

Dalam turnamen yang diadakan di Thailand ini timnas Indonesia tampil sempurna sejak penyisihan grup. Bahkan Indonesia mampu berpesta gol ketika bertemu Singapura (7-1) dan Malaysia (6-1). Di final, Abdul Kadir dkk mengakhiri perjuangan Myanmar dengan skor 1-0.

10.Juara Pesta Sukan 1972

Pada turnamen di Singapura ini timnas Indonesia benar-benar menunjukkan bahwa mereka tim terkuat saat itu. Bagaimana tidak, Indonesia yang mengirimkan dua tima ke ajang ini mampu menciptakan All Indonesian Final.

Tampilnya tim Indonesia A maupun tim Indonesia B di partai final karena kedua tim sama-sama menjadi juara grup. Meski demikian, tim Indonesia A yang diperkuat pemain dengan kualitas lebih baik lah yang berhak menyandang gelar juara.

27 Prestasi Terbaik Timnas Indonesia di Sepak bola Internasional - lapanpuluhan.blogspot.co.id

Sumber Gambar lapanpuluhan.blogspot.co.id

11.Juara Piala Kemerdekaan 1987

Ga mau kalah dari negara-negara tetangga yang bikin turnamen Internasional, Indonesia pun mulai menggelar Piala Kemerdekaan sejak 1985. Tapi baru pada gelaran tahun 1987, timnas Indonesia bisa meraih juara.

Menggunakan sistem setengah kompetisi, lima tim yang di antaranya ada Aljazair XI dan Korea Selatan XI saling berebut menjadi dua tim teratas. Hasilnya di final mempertemukan Tim Indonesia A melawan Aljazair XI. Setelah imbang 1-1 selama 90 menit, tim Indonesia A akhirnya bernapas lega usai Ribut Waidi mencetak gol penentu juara.

27 Prestasi Terbaik Timnas Indonesia di Sepak bola Internasional - imgrum.net

Sumber Gambar imgrum.net

12.Semifinal SEA Games 1977

Sejak pertama kali berpartisipasi dalam event multicabang sekelas SEA Games pada 1977, sepak bola Indonesia sudah langsung unjuk taring tajamnya. Pada penampilan perdana di SEA Games, tim Merah Putih mampu langsung menembus semifinal. Tapi hasrat untuk meraih medali pupus saat takluk di kaki Burma pada laga perebutan medali perunggu.

27 Prestasi Terbaik Timnas Indonesia di Sepak bola Internasional - imgrum.net

Sumber Gambar imgrum.net

13.Medali Perak SEA Games 1979

Kegagalan pada SEA Games 1977 melecut semangat skuat tim Merah Putih untuk membayarnya dua tahun kemudian. Terlebih, SEA Games 1979 diadakan di Jakarta. Dukungan suporter mereka dapatkan secara maksimal.

Sayang, dukungan suporter justru tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh skuat tim Merah Putih. Di partai final, Malaysia mengakhiri perjuangan Indonesia dengan skor tipis 2-1. Harapan Indonesia untuk bisa meraih medali emas pun pupus.

14.Medali Perunggu SEA Games 1981

Timnas Indonesia kembali menembus semifinal dalam tiga SEA Games secara berturut-turut. Namun demikian, upaya untuk memperbaiki prestasi yang diraih pada SEA Games 1979 berujung kegagalan. Hiburannya hanya berupa medali perunggu seusai mengalahkan Singapura dengan skor 2-0.

27 Prestasi Terbaik Timnas Indonesia di Sepak bola Internasional - novanmediaresearch.com

Sumber Gambar novanmediaresearch.com

15.Semifinal SEA Games 1985

Kembali menjadi empat besar setelah gagal pada SEA Games 1983, harapan tinggi sempat menyelimuti timnas Indonesia usai memastikan diri lolos ke babak semifinal. Apa lacur, SEA Games 1985 justru kembali menuai kegagalan. Di perebutan peringkat ke-3, Indonesia takluk di kaki Malaysia dengan skor 0-1.

27 Prestasi Terbaik Timnas Indonesia di Sepak bola Internasional - fandom.id

Sumber Gambar fandom.id

16.Juara SEA Games 1987

Setelah lama ga mencicipi gelar juara di level Internasional, rakyat Indonesia kembali bersuka cita saat Indonesia menjadi tuan rumah SEA Games 1987. Diperkuat sejumlah pemain andal pada masa itu seperti Herry Kiswanto, Ricky Yakobi, Robby Darwis, Ponirin Meka, dan Rully Nere, Indonesia tampil trengginas di setiap pertandingan. Di antaranya dengan membabat Burma dengan skor telak 4-1 di babak semifinal.

Adalah Ribut Waidi yang menjadi pahlawan kesuksesan tim Merah Putih kala itu. Golnya pada menit ke-91 ke gawang Malaysia membuat Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, bergemuruh. Itulah kemenangan pertama Indonesia di ajang SEA Games.

27 Prestasi Terbaik Timnas Indonesia di Sepak bola Internasional - imgrum.net

Sumber Gambar imgrum.net

17.Medali Perunggu SEA Games 1989

Pertarungan seru memperebutkan medali perunggu tersaji di SEA Games 1989. Setelah melewati 120 menit pertandingan dengan skor 1-1 melawan Thailand, pemenang pun harus ditentukan lewat adu tendangan penalti.

Di babak adu penalti pun ternyata masih alot. Butuh lebih dari lima penendang penalti dari masing-masing tim. Total, Indonesia mencetak sembilan gol dan Thailand delapan gol. Medali perunggu pun berhak menjadi milik pemain-pemain Indonesia.

27 Prestasi Terbaik Timnas Indonesia di Sepak bola Internasional - juara.net

Sumber Gambar juara.net

18.Juara SEA Games 1991

Generasi baru sepak bola Indonesia kembali unjuk gigi di level Asia Tenggara.  Diperkuat mayoritas pemain muda, Indonesia tampil trengginas dengan gaya bermain khas tim-tim Eropa Timur yang kuat dalam hal fisik. Maklum, pelatih tim Merah Putih saat itu berasal dari Uni Soviet, Anatoli Polosin.

Hasil polesan Polosin selama hampir satu tahun terlihat jelas di lapangan. Permain timnas lebih padu dan cepat. Hasilnya memang sangat memuaskan. Malaysia yang dua tahun sebelumnya mengalahkan Indonesia 0-2 dibayar lunas dengan skor yang sama di Filipina 1991.

Di partai puncak, Thailand yang lebih diunggulkan ga jua mampu mencetak gol sepanjang 90 menit. Setelah melewati babak perpanjangan waktu, kedua tim harus menentukan nasib lewat babak adu penalti. Kini giliran kiper Edy Harto menjadi pahlawan.

Tendangan tiga pemain Thailand terakhir mampu ditepis. Sementara Sudirman yang menjadi eksekutor terakhir Indonesia sukses menjebol gawang Thailand. Prestasi sepak bola nasional kembali bergabung di ajang SEA Games.

27 Prestasi Terbaik Timnas Indonesia di Sepak bola Internasional - ndp.org.sg

Sumber Gambar ndp.org.sg

19.Semifinal SEA Games 1993

Perjuangan skuat timnas Indonesia untuk mengulang sukses menjadi juara di SEA Games 1991 boleh dibilang gagal total. Bagaimana tidak, jangankan medali emas, medali perunggu pun ga mampu diraih. Di partai perebutan peringkat ke-3 Indonesia dipaksa menelan kekecewaan karena takluk dengan skor 1-3 oleh Singapura.

27 Prestasi Terbaik Timnas Indonesia di Sepak bola Internasional - akusenang.com

Sumber Gambar akusenang.com

20.Medali Perak SEA Games 1997

Siapa yang ga senang bisa tampil di partai final SEA Games 1997? Terlebih skuad timnas Indonesia tampil di hadapan ribuan suporter sendiri di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Harapan akan kesuksesan pun sempat memenuhi benak para suporter.

Tapi lagi-lagi Indonesia dipaksa mengakui keunggulan Thailand melalui adu penalti. Thailand pun sukses meraih medali emas setelah menang 4-2 atas Indonesia.

27 Prestasi Terbaik Timnas Indonesia di Sepak bola Internasional - primasatya17.blogspot.com

Sumber Gambar primasatya17.blogspot.com

21.Medali Perunggu SEA Games 1999

Kegagalan saat melakoni adu penalti membuat timnas Indonesia lebih bersiap diri menghadapi hal yang sama pada SEA Games 1999. Hal ini bisa dilihat dari hasil yang diraih tim Garuda di perebutan medali perunggu melawan Singapura. Indonesia sukses mengalahkan Singapura 4-2 di babak adu penalti.

27 Prestasi Terbaik Timnas Indonesia di Sepak bola Internasional - vivanews.com

Sumber Gambar vivanews.com

22.Medali Perak SEA Games 2011

Tampil di hadapan puluhan ribu suporter sendiri ternyata ga membuat timnas Indonesia menjadi muncul sebagai yang terbaik pada SEA Games 2011. Tampil melawan Malaysia di partai final memaksa Andik Vermansah dkk harus melalui babak adu penalti. Rupanya Indonesia memang belum berjodoh jika harus melakoni adu penalti di partai final SEA Games. Indonesia pun kalah 3-4 dari Malaysia.

27 Prestasi Terbaik Timnas Indonesia di Sepak bola Internasional - goal.com

Sumber Gambar goal.com

23.Medali Perak SEA Games 2013

Diperkuat pemain-pemain muda bertalenta, timnas Indonesia nyaris tidak lolos ke semifinal. Tim Garuda berhak melaju ke babak semifinal setelah unggulhead to head melawan Myanmar di fase grup.

Setelah mampu melewati trauma adu penalti di partai semifinal, Indonesia pun kembali berjumpa Thailand di partai final. Kali ini memang ga ada adu penalti. Tapi gol tunggal pemain Thailand, Sarawut Masuk, sudah cukup membuat skuat timnas Indonesia hanya bisa gigit jari.

27 Prestasi Terbaik Timnas Indonesia di Sepak bola Internasional - juara.net

Sumber Gambar juara.net

24.Finalis Piala Tiger 2000

Untuk kali pertama sejak turnamen ini digelar pada 1996, timnas Indonesia bisa mencapai partai puncak. Namun di gelaran Piala Tiger 2000 ini Indonesia belum beruntung. Tuan rumah Thailand terlalu perkasa untuk ditaklukkan. Di partai final tim Gajah Putih menang telak 4-1.

Satu-satunya hiburan bagi Indonesia adalah gelar top skorer yang diraih Gendut Doni. Sang striker mencetak tujuh gol yang membuat dia dinobatkan sebagai pemain tersubur Piala Tiger 2000.

27 Prestasi Terbaik Timnas Indonesia di Sepak bola Internasional - juara.net

Sumber Gambar juara.net

25.Finalis Piala Tiger 2002

Asa kembali membubung di kubu timnas Indonesia saat gelaran Piala Tiger 2002 dilangsungkan. Berstatus tuan rumah bersama Singapura, Indonesia mampu memanfaatkan keunggulan tersebut untuk membantu mereka menembus partai final.

Sayang, kembali Thailand menjadi tembok yang sulit diruntuhkan. Diperkuat striker Kiatisuk Senamuang yang kini menjadi pelatih timnas Thailand di Piala AFF 2016, Thailand memupus mimpi skuat timnas Indonesia melalui babak adu penalti. Skor 4-2 bagi Thailand.

27 Prestasi Terbaik Timnas Indonesia di Sepak bola Internasional - goal.com

Sumber Gambar goal.com

26.Finalis Piala Tiger 2004

Inilah kali pertama partai final Piala Tiger dilangsungkan secara kandang dan tandang. Dua tim finalis secara bergantian menjamu lawan mereka di kandang sendiri. Indonesia menjadi tim yang beruntung mencicipi format baru turnamen ini.

Namun hasilnya ternyata kurang beruntung. Dua kali timnas Garuda harus mengakui keunggulan Singapura. Secara mengejutkan Mahyadi Panggabean dkk dikalahkan Singapura 1-3 di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Saat bertandang Stadion Nasional Singapura, Indonesia kembali takluk dengan skor 1-2.

27 Prestasi Terbaik Timnas Indonesia di Sepak bola Internasional - matthewhanzel.com

Sumber Gambar matthewhanzel.com

27.Finalis Piala AFF 2010

Pada turnamen yang sudah berganti nama menjadi Piala AFF sejak 2008 itu kembali Indonesia coba mewujudkan mimpi sebagai juara. Berstatus tuan rumah bersama Vietnam, Indonesia sebenarnya tampil meyakinkan sejak fase grup. Hal ini ditunjukkan dengan data tiga kemenangan di fase grup dengan hanya kebobolan dua kali dan mencetak 13 gol.


Meningkatnya Prestasi Indonesia di Asean Games 2014

Kontingen Indonesia dalam upacara pembukaan Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, Jumat (19/9/2014). (tribunnews.com)

Wajah-wajah layu terlihat dari sebagian besar kontingen Indonesia yang berdatangan di Bandara Soekarno Hatta. Sore itu, mayoritas atlet, pelatih, dan jajaran pengurus olahraga di tanah air baru tiba dari Incheon, Korea Selatan. Tidak ada selebrasi suka cita yang terpancar dari mereka. Itu menjadi ironis mengingat, para penyambut, yang sebagian besar terdiri dari media, keluarga, kerabat, dan fan dari atlet atau pelatih justru memberi sambutan meriah.

"Saya telah gagal. Semoga empat tahun mendatang, saya bisa memperbaikinya," demikan ucapan yang terlontar dari seorang atlet saat dikerubungi media. Sosok jelita itu terlihat lesu saat menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan. Pun begitu ketika dia dimintai foto bareng dengan beberapa orang yang diketahui merupakan fans-nya. Nyaris tanpa ekspresi, kecuali senyum kecut di depan kamera.

Pesta olahraga antarnegara se-Asia telah berakhir. Asian Games (AG) edisi ke-17 ini menyisakan kekecewaan dari sebagian besar pelaku olahraga di tanah air. Itu karena gagalnya atlet, pelatih, dan pengurus dari mayoritas cabang untuk meraih target yang diemban mereka. Ya, pada Asian Games Incheon itu, kontingen Indonesia hanya mampu meraih 20 medali yang terdiri dari 4 emas, 5 perak, dan 11 perunggu.Alhasil, kita hanya menempati posisi ke-17.

Ironis, sebab Indonesia kalah dari sesama negara se-Asia Tenggara. Sebut saja, Thailand yang berada di urutan kelima dengan total 47 medali (12, 7, 28). Begitu juga dengan dua negara serumpun, Malaysia di posisi 14 dengan 33 medali (5, 14, 14), dan Singapura pada urutan 15 dengan 24 medali (5, 6, 13).

Tentu, jika dibandingkan ketiga negara tersebut, perolehan Indonesia sangat jauh dari ekspekstasi masyarakat. Maklum, pada AG ke-16 di Guangzhou, Tiongkok (2010), kita mampu meraih posisi 15 dengan total 26 medali (4, 9, 13). Secara kasat mata, wajar kalau banyak yang menilai, prestasi olahraga Indonesia di AG 2014 ini tergolong stagnan bahkan disebut mengalami penurunan. Sama-sama meraih empat emas dari edisi sebelumnya, namun kalah jauh dari total medali (20 berbanding 26).

Namun, apakah benar, Indonesia mengalami penurunan prestasi? Tentu saja tidak. Bagi saya, justru, prestasi "wakil rakyat" kita di Incheon sudah jauh lebih baik ketimbang di Guangzhou. Apa dasarnya? Contohnya mudah. Tolok ukurnya adalah medali emas yang diraih. Sebab, pada AG 2010, empat emas yang diraih hanya dari dua cabang olahraga. Perahu Naga menyumbang tiga emas dari nomor 1000 meter, 500 meter, dan 250 meter. Satu medali emas lagi diraih cabang bulu tangkis dengan ganda campuran Markis Kido dan Hendra Setiawan.

Sementara, edisi kali ini medali emas direngkuh lewat tiga cabang berbeda. Bulu Tangkis melalui ganda putri (Greysia Polii dan Nitya Krishinda) serta ganda putra (Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan). Lalu, cabang atletik (Maria Natalia Londa) dan Wushu (Juwita Niza Wasni).

Nah, pertanyaannya, bagaimana dengan cabang Perahu Naga? Bagi saya, ini yang menjadi pengurai dari simpul kusut penyebab stigma "terpuruknya" prestasi olahraga Indonesia di AG 2014. Pasalnya, cabang Perahu Naga memang tidak dipertandingkan. Kenapa? Sebab, itu sesuai dengan sidang Dewan Olimpiade Asia (OCA) di Incheon, 5 Januari lalu. 

Salah satu alasan tidak diadakannya pertandingan cabang Perahu Naga karena keinginan dari panitia lokal (Korea Selatan). Wajar, dalam sebuah event olahraga seperti SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade, tuan rumah memang seperti memiliki "hak veto". Tentu, Indonesia boleh "membalasnya" saat menjadi tuan rumah pada AG 2018 dengan menurunkan cabang andalan yang saat ini tidak dipertandingkan dan berpotensi mendulang banyak emas, misalnya Pencak Silat.

Jadi, jelas, sebenarnya secara prestasi olahraga Indonesia tidak mengalami penurunan di AG 2014. Bahkan sebaliknya, menurut saya, prestasi "wakil rakyat" kita malah semakin meningkat. Itu dapat dilihat dari sumbangsih cabang Atletik dan Wushu yang tak disangka-sangka, namun malah sukses mengerek bendera merah putih ke tiang tertinggi di Incheon.

Secara hitung-hitungan kasarnya, tanpa Perahu Naga pun, Indonesia bisa meraih empat medali emas. Bagaimana jika cabang tersebut ikut diikut sertakan? Pasti, kita bisa meraih minimal tujuh medali emas atau lebih. Bukankah, Indonesia merupakan "raksasa" di cabang Perahu Emas yang membuat negara seperti Tiongkok pun sempat khawatir.

Fakta itu yang akan dijadikan andalan untuk kontingen Indonesia agar memasukkan cabang seperti Perahu Naga dan Pencak Silat. Jika dua cabang tersebut dimasukkan serta dukungan "luar biasa" dari penonton, bukan mustahil makin banyak bendera merah putih yang berkibar di tiang tertinggi.

Tentu, kita tidak memasang target muluk-muluk menjadi runner-up seperti mengulangi pencapaian pada AG 1962 yang digelar di Jakarta dengan total 51 medali (11, 12, 28). Melainkan, kontingen kita cukup menempati posisi lima besar supaya Indonesia tidak hanya dikenal berhasil sebagai penyelenggara (tuan rumah), tapi juga sebagai peserta. Jika tercapai, itu akan membuat ratusan juta rakyat Indonesia menjadi bangga menyaksikan sang saka merah putih berkibar dan merinding ketika menyanyikan lagu "Indonesia Raya".

4 Peran Indonesia Dalam ASEAN

ASEAN (Association of Southeast Asian Nation) atau yang juga dikenal dengan perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia tenggara (Perbara) merupakan organisasi kerjasama regional yang bergerak di bidang ekonomi dan geo-politik diantara negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Organisasi ini didirikan berdasarkan “deklarasi Bangkok” pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok. Adapun pendiri dari Asean adalah Indonesia, Malaysia, Filiphina, Thailand, dan singapura.

Tujuan pendirian ASEAN

Meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, serta pengembangan budaya negara-negara anggotanya

Memajukan perdamaian dan stabilitas di tingkat regionalMeningkatkan kesempatan guna membahas perbedaan diantara anggota ASEAN secara damai

Saat ini ASEAN beranggotakan seluruh negara-negara yang berada di kawasan Asia tenggara, dan beberapa tahun belakangan ini, ASEAN telah menjajaki perluasan anggota terhadap negara-negara yang berada disekitar kawasan ASEAN seperti Bangladesh, Papua Nugini, Palau, Republik China (Taiwan), serta Timor Leste. ASEAN merupakan soko guru dari politik luar negri yang dianut oleh Indonesia, dimana dengan terciptanya kawasan wilayah Asia Tenggara yang stabil, damai, aman, kondusif, serta terjalinnya hubungan yang harmonis diantara negara-negara di kawasan tersebut merupakan hal yang penting serta sebagai modal dasar dari pembangunan Indonesia.

Indonesia memiliki peranan yang cukup penting di dalam perkembangan ASEAN, dimana Indonesia merupakan salah satu penentu arah perkembangan organisasi tersebut.

Berikut adalah penjelasan dari peran Indonesia dalam ASEAN :

1. Sebagai salah satu pendiri ASEAN

Indonesia adalah salah satu dari lima negara pemrakarsa berdirinya ASEAN. Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa dasar berdirinya ASEAN adalah deklarasi Bangkok, dimana deklarasi tersebut ditanda tangani oleh menteri luar negri dari kelima negara pendiri ASEAN, Yaitu :

Adam Malik dari IndonesiaNarsisco Ramos dari FilipinaTun Abdul Razak dari MalaysiaRajaratnam dari SingapuraThanat Koman dari Thailand

Sedangkan isi Dari Deklarasi Bangkok yang menjadi dasar berdirinya ASEAN adalah :

Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia TenggaraMeningkatkan perdamaian dan stabilitas regionalMeningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasiMemelihara kerja sama yang erat di tengah – tengah organisasi regional dan internasional yang adaMeningkatkan kerja sama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara

Indonesia telah dianggap sebagai tulang punggung ASEAN oleh beberapa negara yang berada di luar ASEAN, dimana Indonesia telah mampu menciptakan stabilitas regional di kawasan Asia Tenggara.

2. Sebagai Salah Satu Pemimpin ASEAN

Pada Zaman Orde Baru yaitu pada masa kepemimpinan Presiden Suharto (tahun 2004), Indonesia menjadi pemimpin ASEAN, dimana dengan gaya kepemimpinannya Indonesia mampu menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

Selain itu, Indonesia juga memperkenalkan doktrin ketahanan nasional pada pertemuan ASEAN ministerial meeting ke-5 di Singapura melalu menteri luar negeri Adam Malik. Hal tersebut ditujukan untuk mempertegas tujuan ASEAN.

Indonesia juga telah menyampaikan makalah yang berjudul reflection dalam rangka mengajak para anggota ASEAN yang lain untuk mengevaluasi kesepakatan ekonomi sebelumnya, dimana kesepakatan tersebut berkaitan dengan program kerjasama sektoral di berbagai bidang.

Selain itu, pada masa kepemimpinannya, Indonesia telah berhasil menyelenggarakan serangkaian pertemuan seperti :

Asean Ministerial Meeting (Pertemuan Tingkat Menteri Asean)Asean Regional Forum (Forum Kawasan Asean)Pertemuan kementerian kawasan yang membahas mengenai penanggulangan berbagai masalah yang terjadi, dan lain sebagainya.

3.  Sebagai Tuan Rumah KTT Asean

Indonesia telah mendapatkan kepercayaan untuk mengadakan beberapa kali Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN. Adapun KTT ASEAN yang pernah diselenggarakan di Indonesia antara lain adalah :

KTT ASEAN Ke-1 yang dilaksanakan pada 23 hingga 24 Februari 1976 di Bali. Dalam KTT tersebut terdapat kesepakatan tentang pembentukan sekretariat ASEAN yang berpusat di Jakarta dengan Sekretaris Jendral (Sekjen) pertamanya adalah putra Indonesia yang bernama H.R. DharsonoKTT ASEAN ke-9 yang dilaksanakan pada 7 hingga 8 Oktober 2003 di Bali. Dalam KTT tersebut, Indonesia mengusulkan pembentukan Komunitas Asean (Asean Community) yang mencakup bidang ekonomi, sosial, budaya, serta keamanan.KTT ASEAN ke-18 yang dilaksakan pada tanggal 4 hingga 8 Mei 2011 di JakartaKTT ASEAN ke-19 yang dilaksanakan pada tanggal 17 hingga 19 Nopember 2011 di Bali. Dalam Konferensi tersebut didapat kesepakatan tentang Kawasan bebas senjata nuklir di Asia tenggara atau yang dikenal dengan Southeast Asia Nuclear Weapon Free Zone (SEANWFZ)

4.  Mampu menciptakan perdamaian di kawasan Asia Tenggara

Indonesia telah banyak membantu menjaga perdamaian khususnya di kawasan Asia Tenggara, yaitu dengan membantu penyelesaian konflik-konflik yang dialami oleh negara anggota ASEAN lainnya.

Pada tahun 1987, Indonesia menjadi penengah saat terjadinya konflik antara Kamboja dan Vietnam yang pada akhirnya pada tahun 1991 dalam Konferensi Paris, kedua negara tersebut menyepakati adanya perjanjian damai.Indonesia menjadi penengah antara Moro National Front Liberation (MNFL) dengan pemerintah Filiphina, yang pada akhirnya kedua belah pihak tersebut sepakat untuk melakukan perjanjian damai yang dilakukan pada pertemuan di Indonesia.